Selasa, 14 April 2020

Majas-majas dalam Puisi Serenada Hijau Karya WS Rendra

Menemukan Majas dalam Puisi Serenada Hijau Karya Penyair WS Rendra.

Salah satu ciri puisi adalah adanya keindahan. Keindahan dalam penyampaian dan pilihan kata serta susunan kalimatnya. 

Cara untuk menampilkan keindaha dalam puisi adalah dengan menggunakan majas. Lalu, apa itu majas? Majas adalah cara melukiskan sesuatu dengan jalan menyamakannya dengan sesuatu yang lain; kiasan. Ini adalah pengertian majas dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia. 

Secara sederhana, majas dapat diartikan sebagai kalimat yang tidak masuk akan namun memiliki makna. Pasti tidak masuk akan karena sesuatu dibandingkan dengan sesuatu yang lain yang bisa jadi jauh dari sebelumnya. Meskipun tidak masuk akal tersebut, puisi dapat menampungnya dan menjalinnya menjadi keindahan.

Sebelum menentukan majas-majas yang ada di dalamnya, ada baiknya kita baca dulu Puisi Serenada Hijau karya WS Rendra berikut ini:

"Bila bulan/ menegur salam" Contoh Majas dalam Puisi Serenada Hijau Karya WS Rendra


Serenada Hijau
oleh WS Redra

Kupacu kudaku.
Kupacu kudaku menujumu.
Bila bulan
menegur salam
dan syahdu malam
bergantung di dahan-dahan.

Menyusuri kali kenangan
yang berkata tentang rindu
dan terdengar keluhan
dari batu yang terendam

Kupacu kudaku.
Kupacu kudaku menujumu.
Dan kubayangkan 
sedang kau tunggu daku
sambil kau jalin
rambutmu yang panjang.


Menemukan Majas dalam Puisis Serenada Hijau karya WS Rendra.

Majas Personifikasi dalam Puisi Serenada Hijau WS Rendra


Ada beberapa majas personifikasi dalam puisi Serenada Hijau ini. Majas personfikasi adalah majas yang membandingkan benda mati seolah-olah bertindak, berperilaku seperti manusia. 

Berikut ini beberapa larik puisi Serenada Hijau yang mengandung majas personifikasi:

Bila bulan/ menegur salam

dalam larik puisi tersebut, terdapat majas personifikasi, yaitu bulan yang bisa menegur salam. Istilah lainnya adalah bulan mengucapkan salam. Sementara, yang bisa mengucapkan salam sebenarnya adalah manusia. Jadi, pantas bila baris puisi Serenada Hijau itu disebut sebagai majas personifikasi.

Menyusuri kali kenangan
yang berkata tentang rindu
dan terdengar keluhan
dari batu yang terendam

Bait puisi Serenada Hijau di atas juga merupakan majas personifikasi. Yaitu ketika ada kali kenangan yang berkata tentang rindu. Jadi seolah-olah kali bertindak seperti manusia yang bisa berkata. Begitu pula dengan sifat manusia yang dilekatkan kepada batu yang bisa mengeluh dalam larik terdengar keluhan/ dari batu yang terendam. 

Majas Metafora dalam Puisis Serendada Hijau WS Rendra


Dalam penjelasan kali ini, majas metafora diartikan sebagai majas yang menggunakan sifat satu benda dilekatkan kepada benda lain. Jadi, bisa diartikan hal satu dibandingkan dengan hal lain.

dan syahdu malam
bergantung di dahan-dahan

Dalam larik puisi Serenada Hijau di atas, terdapat kalimat yang tidak masuk akal. syahdu malam bergantung di dahan-dahan. Biasanya yang menggantung di dahan adalah buah dari pohon tersebut. Sementara dalam puisi ini, yang bergantung adalah syahdu. Sementara syahdu adalah kata benda abstrak yang jelas tidak mungkin bisa menggantung. 

Jadi, dapat disebut bahwa dalam bagian ini, ada majas metafora yang membandingkan antara 'syahdu' dengan 'buah' yang menggantung pada dahan.

Baca Juga: Makna Puisi Serenada Hijau Karya WS Rendra

Kesimpulan:

Jadi, jika ada soal: 1. Majas apa saja yang ada dalam puisi 'Serenada Hijau'? dapat dijawab sebagai berikut:

Majas yang terdapat pada puisi Serenada Hijau karya WS Rendra ada dua, yaitu:
1. Majas personifikasi. Buktinya: Bila bulan menegur salam.
2. Majas metafora. Buktinya: Syahdu malam bergantung di dahan-dahan.


Demikian penjelasan mengenai cara menemukan dan menentukan majas yang terdapat dalam puisi Serenada Hijau karya WS Rendra. Semoga bermanfaat!