Jumat, 17 April 2020

Gunung Padang, Misteri Piramida

Gunung Padang di Cianjur, Jawa Barat, dihebohkan dengan berita piramida. Situs Gunung Padang adalah situs prasejarah di Jawa Barat. Situs ini berada di perbatasan Dusun Gunung Padang dan Panggulan, Desa Karyamukti, Kecamatan Cempaka, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Situs ini adalah bangunan yang layaknya seperti piramida di Mesir. Lokasinya berbukit curam namun telah tersedia anak tangga untuk mencapai puncaknya setinggi 95 meter. Tangga tersebut tersusun dari 468 anak tangga dari batu andesit yang disusun dengan teratur. Ada dua bagian anak tangga, satu tangga berbahan batu alami dan yang satunya lagi tangga berbahan semen dan pasir.

Luas kompleks Situs Gunung Padang kurang lebih 900 m2. Terletak pada ketinggian 885 m di atas permukaan laut. Luas areal situsnya sekitar 3 hektar, yang menjadikannya sebagai komplek punden berundak terbesar di Asia Tenggara. Dimasa lalu, situs ini diperkirakan digunakan sebagai tempat pemujaan bagi masyarakat sekitarnya. Tak heran, kami melihat banyak pendatang mengunjungi untuk melihat situs tersebut.

Selama perjalanan menuju Situs Gunung Padang pemandangan rumah penduduk di kiri-kanan dan hamparan kebun teh. Sesampai kami di puncak, kami berdecak kagum pada hamparan batuan andesit besar berbentuk persegi yang tersusun seperti punden berundak. Dari puncak situs terlihat pemandangan indah dengan hamparan beberapa gunung, seperti Gunung Gede, Gunung Pangrango, Gunung Pasir Pogor, Gunung Pasir Gombong, dan Gunung Pasir Domas.

Setelah puas menikmati keindahan di puncak situs, kami memutuskan untuk kembali pulang dengan senyum bahagia. Masih banyak kekayaan budaya dan alam yang tersimpan rapi di atas Gunung Padang. Perjalanan ini membuat saya semakin cinta pada Indonesia. Indonesia bukan hanya gunung, laut, dan pantai, tapi berbagai suku, bahasa, sejarah dan kebudayaannya yang masih harus diselidiki.

Apa yang membuat wisatawan tertarik mengunjungi situs Gunung Padang?
Karena Situs Gunung Padang merupakan komplek punden berundak terbesar di Asia Tenggara.

Sebutkan 3 keindahan yang membuat wisatawan tersebut berdecak kagum.
  • Pemandangan rumah penduduk dan hamparan kebun teh.
  • Hamparan batu andesit berbentuk persegi yang tersusun menjadi punden berundak.
  • Pemandangan indah berupa hamparan beberapa gunung.
Tulis deskripsi situs Gunung Padang.
Situs Gunung Padang adalah situs prasejarah yang berada di Dusun Gunung Padang dan Panggulan, Desa Karyamukti, Kecamatan Cempaka, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Luas komplek Situs Gunung Padang kurang lebih 900 m2. Terletak pada ketinggian 885 m di atas permukaan laut. Situs Gunung Padang merupakan komplek punden berundak terbesar di Asia Tenggara. Dimasa lalu, situs ini diperkirakan digunakan sebagai tempat pemujaan bagi masyarakat sekitarnya.

Tulis 10 kosakata baru yang kamu temukan pada bacaan di atas dan cari artinya dalam kamus.
No KosakataArti
1. Piramida bangunan dari batu yang berbentuk limas sebagai tempat menyimpan mumi raja-raja Mesir dahulu
2. Andesit Batuan keras
3. Areal Bersangkutan dengan area (luas)
4. Situs Daerah temuan benda-benda purbakala
5. Punden Berundak Bangunan pemujaan tradisi megalitikum yang bentuknya persegi empat dan tersusun bertingkat-tingkat
6. Prasejarah Bagian ilmu sejarah tentang zaman ketika manusia hidup dalam kebudayaan yang belum mengenal tulisan
7. Kompleks Himpunan kesatuan; kelompok
8. Pemujaan Proses, cara, perbuatan memuja; 2 tempat memuja
9. Hamparan Sesuatu yang dihamparkan (tikar, permadani, dsb)
10. Pendatang Orang datang; orang asing (bukan penduduk asli)

Pilih 4 kata dan buat kalimat menggunakan kata tersebut.
  • Manusia yang hidup dimasa prasejarah ialah orang-orang yang belum mengenal tulisan. 
  • Situs sejarah merupakan daerah  di mana ditemukan benda-benda purbakala. Benda-benda purbakala yang bersejarah  tersebut di antaranya: istana-istana, makam, masjid dan candi.
  • Batuan Andesit berasal dari lelehan lava gunung merapi yang meletus.
  • Punden berundak merupakan bangunan yang tersusun bertingkat dan berfungsi sebagai tempat pemujaan terhadap roh nenek moyang