Arti dan Pesan ‘Gurindam Dua Belas’ Karya Raja Ali Haji
Berikut syair klasik karya Raja Ali Haji
Gurindam Dua Belas
Pasal 1
Barang siapa mengenal Allah
Suruh dan tengah-Nya tiada ia menyalah
Pasal 2
Barang siapa meninggalkan sembahyang
Bagai rumah tidak bertiang
Pasal 3
Apabila terpelihara kuping
Kabar yang jahat tiada damping
Pasal 4
Barang siapa meninggalkan zakat
Tiadalah hartanya berkarat
Pasal 5
Jika hendak mengenal orang yang berbangsa
Lihat kepala budi dan bahasa
Pasal 6
Cahari olehmu akan kawan
Pilih segala orang setiawan
Pasal 7
Apabila anak tidak dilatih
Jika besar bapaknya lebih
Pasal 8
Keaiban orang jangan dibuka
Keaiban sendiri hendaklah sangka
Pasal 9
Kebanyakan orang muda-muda
Di situlah tempat setan menggoda
Pasal 10
Dengan ibu hendaklah hormat
Supaya badan sehat selamat
Pasal 11
Hendaklah berjasa
Kepada yang berbangsa
Pasal 12
Betul hati kepada raja
Tanda jadi sebarang kerja
Arti perbait (masing-masing pasal) dalam Gurindam Dua Belas karya Raja Ali Haji
Pasal 1
Barang siapa mengenal Allah
Suruh dan tengah-Nya tiada ia menyalah
Artinya:
Orang yang sudah mengenal Allah, tentu dengan menjalankan memahami dan menjalankan ajarannya, (suruh dan tengah-nya), maka orang itu tidak akan berbuat salah. Baik kepad diri sendiri dan kepada orang lain.
Pasal 2
Barang siapa meninggalkan sembahyang
Bagai rumah tidak bertiang
Artinya:
Orang yang meninggalkan sembahyang (salat), berarti dia tidak menjaga tiang agama. Diumpamakan bahwa, sembahyang merupakan tiang agama. Jika tidak sembahyang maka ajaran agamanya akan runtuh, artinya sama saja tidak beragama.
Pasal 3
Apabila terpelihara kuping
Kabar yang jahat tiada damping
Artinya:
Jika memelihara pendengaran dari yang buruk (menggunjing) maka tidak mungkin kita mendengar kabar buruk dan keburukan orang lain. Tiada damping maksudnya tidak mendekat.
Pasal 4
Barang siapa meninggalkan zakat
Tiadalah hartanya berkarat
Artinya:
Orang yang meninggalkan zakat, tidak membayar zakat atas harta yang dimiliki maka harta tersebut tidak akan mulia (karat yang dimaksud adalah ukuran kualitas emas)
Pasal 5
Jika hendak mengenal orang yang berbangsa
Lihat kepala budi dan bahasa
Artinya:
untuk mengetahui tingkat kebaikan (kebangsawanan) seseorang maka perlu dilihat perilaku dan ucapannya.
Pasal 6
Cahari olehmu akan kawan
Pilih segala orang setiawan
Artinya:
Jika ingin mencari kawan, maka boleh berkawan dengan semua orang. Dan dalam berkawan haruslah setia kawan.
Pasal 7
Apabila anak tidak dilatih
Jika besar bapaknya lebih
Artinya:
Apabila seorang anak tidak dilatih menjadi anak yang baik sedari kecil, maka ketika besar kelak bapaknya bisa lebih susah. Juga dapat dimaknai bahwa bisa lebih buruk dari bapaknya.
Pasal 8
Keaiban orang jangan dibuka
Keaiban sendiri hendaklah sangka
Artinya:
Kesalahan orang lain hendaknya tidak dibuka dan dikabarkan kepada orang lain. Dari pada memikirkan keburukan orang, lebih baik mawas diri, introspeksi dengan mengakui kesalahan diri sendiri.
Pasal 9
Kebanyakan orang muda-muda
Di situlah tempat setan menggoda
Artinya:
Masa muda adalah masa yang paling mudah tergoda. Jika hanya berkumpul dengan sesama pemuda (pemudi) maka akan lebih mudah tergoda oleh rayuan setan untuk melakukan kesalahan.
Pasal 10
Dengan ibu hendaklah hormat
Supaya badan sehat selamat
Artinya:
Harus hormat kepada orang tua, terutama ibu. Dengan demikian kita akan selamat.
Pasal 11
Hendaklah berjasa
Kepada yang berbangsa
Artinya:
Kita harus memberikan kebaikan (berbuat baik) kepada orang yang baik pula. Intinya saling tolong menolong.
Pasal 12
Betul hati kepada raja
Tanda jadi sebarang kerja
Artinya:
Menjadi warga negara yang baik (menghormati pemimpin/raja) adalah dengan bekerja keras sesuai dengan kemampuannya. Tidak hanya berpangku tangan meminta uluran bantuan dari raja/pemimpin.
Berdasarkan arti tiap pasal dalam gurindam di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa masing-masing pasal tersebut mengandung pesan sebagai berikut:
Pasal 1
Mengandung pesan untuk untuk mengingat dan beriman kepada Allah. Selain beriman juga betakwa, menjalankan perintah ddan larangannya
Pasal 2
Manusia harus menjalanakan ibadah salat. Agar tiang agama (ajaran agama) tetap kokoh.
Pasal 3
Manusia harus menjaga pendengaran dan diri dari menggunjing. Karena menggunjing adalah sama buruknya dengan memakan daging mentah saudaranya.
Pasal 4
Manusia tidak boleh meninggalkan kewajiban zakat agar harta yang dimiliki tetap mulia.
Pasal 5
Orang yang terhormat dilihat dari perilaku dan ucapan, maka harus menjaga perilaku dan ucapan agar tetap menjadi orang terhormat.
Pasal 6
Jika mencari kawan, jangan pilih-pilih. Berkawanlah dengan semua orang. Dan, jadilah kawan yang setia.
Pasal 7
Didiklah anak menjadi anak yang baik sedari kecil. Jika tidak, maka akan lebih repot bagi orang tuanya.
Pasal 8
Tutupilah keburukan orang lain, jangan dibuka dan ditunjukkan kepada semua orang. Lebih baik memikirkan diri sendiri yang masih buruk, kemudian perbaiki kesalahan diri sendiri.
Pasal 9
Jangan hanya menuruti keinginan diri, dengan bekumpul dengan sesama muda-mudi saja. Ketika itu terjadi maka kita harus waspada dan mampu menjaga diri, karena kondisi itu itu memudahkan setan menggoda.
Pasal 10
Kita harus menghormati ibu agar selamat di dunia dan di akhirat.
Pasal 11
Kita harus memberikan penghargaan dan menghormati orang yang menghormati orang lain. Jadi, harus saling menghormati.
Pasal 12
Kita harus menjadi warga negara yang baik, menghargai dan menghormati pemimpin dengan cara bekerja keras sehingga dapat berguna.
Demikian penjelasan arti dan pesan Gurindam Dua Belas, semoga kita dapat memahami dan mengambil pelajaran dari karya Raja Ali Haji ini.