Selasa, 05 November 2019

Arti dan Pesan ‘Gurindam Dua Belas’ Karya Raja Ali Haji

Arti dan Pesan ‘Gurindam Dua Belas’ Karya Raja Ali Haji

Berikut syair klasik karya Raja Ali Haji

Gurindam Dua Belas
Pasal 1
Barang siapa mengenal Allah
Suruh dan tengah-Nya tiada ia menyalah

Pasal 2
Barang siapa meninggalkan sembahyang

Bagai rumah tidak bertiang

Pasal 3
Apabila terpelihara kuping
Kabar yang jahat tiada damping

Pasal 4
Barang siapa meninggalkan zakat
Tiadalah hartanya berkarat

Pasal 5
Jika hendak mengenal orang yang berbangsa
Lihat kepala budi dan bahasa

Pasal 6
Cahari olehmu akan kawan
Pilih segala orang setiawan

Pasal 7
Apabila anak tidak dilatih
Jika besar bapaknya lebih

Pasal 8
Keaiban orang jangan dibuka
Keaiban sendiri hendaklah sangka

Pasal 9
Kebanyakan orang muda-muda
Di situlah tempat setan menggoda

Pasal 10
Dengan ibu hendaklah hormat
Supaya badan sehat selamat

Pasal 11
Hendaklah berjasa
Kepada yang berbangsa

Pasal 12
Betul hati kepada raja
Tanda jadi sebarang kerja

Arti perbait (masing-masing pasal) dalam Gurindam Dua Belas karya Raja Ali Haji

Pasal 1
Barang siapa mengenal Allah
Suruh dan tengah-Nya tiada ia menyalah

Artinya:
Orang yang sudah mengenal Allah, tentu dengan menjalankan memahami dan menjalankan ajarannya, (suruh dan tengah-nya), maka orang itu tidak akan berbuat salah. Baik kepad diri sendiri dan kepada orang lain.

Pasal 2
Barang siapa meninggalkan sembahyang
Bagai rumah tidak bertiang

Artinya:
Orang yang meninggalkan sembahyang (salat), berarti dia tidak menjaga tiang agama. Diumpamakan bahwa, sembahyang merupakan tiang agama. Jika tidak sembahyang maka ajaran agamanya akan runtuh, artinya sama saja tidak beragama.

Pasal 3
Apabila terpelihara kuping
Kabar yang jahat tiada damping

Artinya:
Jika memelihara pendengaran dari yang buruk (menggunjing) maka tidak mungkin kita mendengar kabar buruk dan keburukan orang lain. Tiada damping maksudnya tidak mendekat.

Pasal 4
Barang siapa meninggalkan zakat
Tiadalah hartanya berkarat

Artinya:
Orang yang meninggalkan zakat, tidak membayar zakat atas harta yang dimiliki maka harta tersebut tidak akan mulia (karat yang dimaksud adalah ukuran kualitas emas)

Pasal 5
Jika hendak mengenal orang yang berbangsa
Lihat kepala budi dan bahasa

Artinya:
untuk mengetahui tingkat kebaikan (kebangsawanan) seseorang maka perlu dilihat perilaku dan ucapannya.

Pasal 6
Cahari olehmu akan kawan
Pilih segala orang setiawan

Artinya:
Jika ingin mencari kawan, maka boleh berkawan dengan semua orang. Dan dalam berkawan haruslah setia kawan.

Pasal 7
Apabila anak tidak dilatih
Jika besar bapaknya lebih

Artinya:
Apabila seorang anak tidak dilatih menjadi anak yang baik sedari kecil, maka ketika besar kelak bapaknya bisa lebih susah. Juga dapat dimaknai bahwa bisa lebih buruk dari bapaknya.

Pasal 8
Keaiban orang jangan dibuka
Keaiban sendiri hendaklah sangka

Artinya:
Kesalahan orang lain hendaknya tidak dibuka dan dikabarkan kepada orang lain. Dari pada memikirkan keburukan orang, lebih baik mawas diri, introspeksi dengan mengakui kesalahan diri sendiri.

Pasal 9
Kebanyakan orang muda-muda
Di situlah tempat setan menggoda

Artinya:
Masa muda adalah masa yang paling mudah tergoda. Jika hanya berkumpul dengan sesama pemuda (pemudi) maka akan lebih mudah tergoda oleh rayuan setan untuk melakukan kesalahan.

Pasal 10
Dengan ibu hendaklah hormat
Supaya badan sehat selamat

Artinya:
Harus hormat kepada orang tua, terutama ibu. Dengan demikian kita akan selamat.

Pasal 11
Hendaklah berjasa
Kepada yang berbangsa

Artinya:
Kita harus memberikan kebaikan (berbuat baik) kepada orang yang baik pula. Intinya saling tolong menolong.

Pasal 12
Betul hati kepada raja
Tanda jadi sebarang kerja

Artinya:
Menjadi warga negara yang baik (menghormati pemimpin/raja) adalah dengan bekerja keras sesuai dengan kemampuannya. Tidak hanya berpangku tangan meminta uluran bantuan dari raja/pemimpin.

Berdasarkan arti tiap pasal dalam gurindam di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa masing-masing pasal tersebut mengandung pesan sebagai berikut:

Pasal 1
Mengandung pesan untuk untuk mengingat dan beriman kepada Allah. Selain beriman juga betakwa, menjalankan perintah ddan larangannya

Pasal 2
Manusia harus menjalanakan ibadah salat. Agar tiang agama (ajaran agama) tetap kokoh.

Pasal 3
Manusia harus menjaga pendengaran dan diri dari menggunjing. Karena menggunjing adalah sama buruknya dengan memakan daging mentah saudaranya.

Pasal 4
Manusia tidak boleh meninggalkan kewajiban zakat agar harta yang dimiliki tetap mulia.

Pasal 5
Orang yang terhormat dilihat dari perilaku dan ucapan, maka harus menjaga perilaku dan ucapan agar tetap menjadi orang terhormat.

Pasal 6
Jika mencari kawan, jangan pilih-pilih. Berkawanlah dengan semua orang. Dan, jadilah kawan yang setia.

Pasal 7
Didiklah anak menjadi anak yang baik sedari kecil. Jika tidak, maka akan lebih repot bagi orang tuanya.

Pasal 8
Tutupilah keburukan orang lain, jangan dibuka dan ditunjukkan kepada semua orang. Lebih baik memikirkan diri  sendiri yang masih buruk, kemudian perbaiki kesalahan diri sendiri.

Pasal 9
Jangan hanya menuruti keinginan diri, dengan bekumpul dengan sesama muda-mudi saja. Ketika itu terjadi maka kita harus waspada dan mampu menjaga diri, karena kondisi itu itu memudahkan setan menggoda.

Pasal 10
Kita harus menghormati ibu agar selamat di dunia dan di akhirat.

Pasal 11
Kita harus memberikan penghargaan dan menghormati orang yang menghormati orang lain. Jadi, harus saling menghormati.

Pasal 12
Kita harus menjadi warga negara yang baik, menghargai dan menghormati pemimpin dengan cara bekerja keras sehingga dapat berguna.

Demikian penjelasan arti dan pesan Gurindam Dua Belas, semoga kita dapat memahami dan mengambil pelajaran dari karya Raja Ali Haji ini.