Senin, 27 April 2020

Potensi Sumber Daya Air

Sumber daya air adalah sumber daya berupa air yang berguna bagi manusia. Makhluk hidup sangat membutuhkan air untuk menunjang proses kehidupannya. Terutama manusia, manusia menggunakan air untuk berbagai keperluan. Kegunaan air meliputi penggunaan di bidang pertanian, industri, rumah tangga, rekreasi, dan aktivitas lingkungan. Ketka manusia memanfaatkan air seharusnya memperhatikan juga usaha-usaha pelestarian air sehingga air yang ada tetap terjaga kelestariannya. Ar tidak akan habis, namun kualitas air bsa menurun karena aktivitas manusia dalam memanfaatkan air.

Salah satu jenis air yang dibutuhkan manusia adalah air tawar. Air tawar yang tidak membeku dapat ditemukan terutama di dalam tanah berupa air tanah, dan hanya sebagian kecil berada di atas permukaan tanah dan di udara. Seluruh manusia membutuhkan air tawar. Air permukaan adalah air yang terdapat di sungai, danau, atau rawa air tawar. Salah satu bentuk air tawar adalah air permukaan. Air permukaan secara alami dapat tergantikan dengan presipitasi dan secara alami menghilang akibat aliran menuju lautan, penguapan, dan penyerapan menuju ke bawah permukaan.

Ketika sinar matahari memanaskan permukaan bumi, terjadi penguapan atau evaporasi. Dalam proses penguapan, air (zat cair) berubah wujud menjadi uap air (zat gas). Uap air tersebut kemudian naik menjauhi permukaan bumi dan terjadilah proses kondensasi, yaitu perubahan uap air menjadi titik-titik air. Bersamaan dengan proses tersebut, terbentuklah awan dan selanjutnya turun sebagai hujan. Demikian seterusnya, air berubah wujud menjadi uap dan kadang menjadi es, kemudian berubah menjadi air kembali. Melalui proses tersebut, dapat dimengerti mengapa air tidak pernah habis. Proses inilah yang dikenal sebagai siklus air atau siklus hidrologi.
 Sumber daya air adalah sumber daya berupa air yang berguna bagi manusia Potensi Sumber Daya Air
Ada tiga siklus air, yaitu siklus pendek, sedang, dan panjang.
A. Siklus Pendek / Siklus Kecil
  1. Air laut menguap menjadi uap gas karena panas matahari
  2. Terjadi kondensasi dan pembentukan awan
  3. Turun hujan di permukaan laut
B. Siklus Sedang
  1. Air laut menguap menjadi uap gas karena panas matahari
  2. Terjadi kondensasi
  3. Uap bergerak oleh tiupan angin ke darat
  4. Pembentukan awan
  5. Turun hujan di permukaan daratan
  6. Air mengalir di sungai menuju laut kembali
C. Siklus Panjang / Siklus Besar
  1. Air laut menguap menjadi uap gas karena panas matahari
  2. Uap air mengalami sublimasi
  3. Pembentukan awan yang mengandung kristal es
  4. Awan bergerak oleh tiupan angin ke darat
  5. Pembentukan awan
  6. Turun salju
  7. Pembentukan gletser
  8. Gletser mencair membentuk aliran sungai
  9. Air mengalir di sungai menuju darat dan kemudian ke laut
Indonesia memiliki sumber daya air yang berlimpah karena curah hujan yang besar. Namun, di beberapa daerah seperti di Nusa Tenggara Timur, mengalami kekurangan sumber daya air karena curah hujan yang sedikit. Selain itu, kondisi tanah di NTT, berbatu (cadas) sehingga air tidak dapat meresap dengan baik ke dalam tanah.

Kekurangan air pada musim kemarau umumnya lebih banyak terjadi karena kerusakan lingkungan akibat ulah manusia. Fungsi hutan menyimpan cadangan air pada saat musim hujan menjadi tidak berfungsi karena sebagian hutan telah ditebang untuk kepentingan manusia. Pada saat musim hujan, air hujan mengalir ke sungai dan kemudian ke laut tanpa banyak mengisi cadangan air dalam tanah. Akibatnya, pada musim kemarau hanya sedikit air dalam tanah yang tersedia. Tidak ada air yang mengalir ke sungai-sungai yang ada sehingga sungai-sungai tersebut menjadi kering.

Air di Indonesia tersedia dalam berbagai bentuk, yaitu air hujan, air danau, air sungai, dan air tanah. Gambaran tentang sumber daya air tersebut adalah sebagai berikut.

a. Air Hujan
Curah hujan di Indonesia umumnya sangat tinggi sehingga sangat mendukung kegiatan pertanian. Banyak masyarakat Indonesia yang memanfaatkan lahannya untuk kegiatan pertanian. Pada musim kemarau, air hujan sangat terbatas sehingga sebagian petani membiarkan lahannya tidak ditanami tanaman yang tidak terlalu banyak membutuhkan air.

Untuk mengatasi hal tersebut, diperlukan bantuan sarana irigasi yang dapat memenuhi kebutuhan air pada musim kemarau. Hujan jika tidak dikelola dengan baik juga akan menimbulkan dampak lingkungan yang luar biasa. Dampak yang sangat merugikan dan membahayakan manusia adalah munculnya bencana banjir. Bencana banjir terjadi karena hutan di daerah hulu sungai telah mengalami kerusakan dan adanya kebiasaan buruk manusia dalam membuang sampah.

b. Air Sungai
Sungai adalah bagian dari muka bumi yang lebih rendah, tempat air mengalir dari hulu sampai hilir. Curah hujan di Indonesia yang sangat besar menimbulkan banyak sungai dengan berbagai ukuran. Ada sungai yang berukuran kecil dan ada sungai yang berukuran sangat besar. Sungai-sungai yang berukuran besar ada di sejumlah pulau besar seperti Kalimantan, Papua, dan Sumatra.

Indonesia memiliki kekayaan alam berupa sungai-sungai yang bermanfaat bagi masyarakat. Beberapa daerah memilik sungai yang dimanfaatkan untuk berbagai keperluan. Berikut ini provinsi dan kabupaten/kota mana yang memiliki sungai-sungai di Indonesia.
No.Nama SungaiPanjang (km)ProvinsiKab/Kota yang dilewati
1.Barito704Kalimantan Tengah, Kalimantan SelatanBarito Barito Timur, Selatan, Barito Utara, dan Murung Raya, selain itu Barito Kuala di Kalimantan Selatan.
2.Digul546PapuaKabupaten Boven Digoel, Asmat , Jayawijaya , Lanny Jaya , Mappi , K Merauke , Nduga , Pegunungan Bintang , dan  Yahukimo
3.Batanghari485Sumatera Barat, JambiKabupaten Kabupaten Solok Selatan, Dharmasraya, Bungo, Tebo,  Batang Hari,  Jambi, Muaro Jambi dan Tanjung Jabung Timur
4.Indragiri415Sumatera Barat, RiauKabupaten Indragiri Hilir , Indragiri Hulu ,  Kuantan Singingi ,  Agam,  Lima Puluh Kota , Padang Pariaman , Sijunjung , Solok , Kota Bukittinggi , Kota Sawahlunto, Kota Padang , Kota Solok , Kota Payahkumbuh, Kota Pariaman, Kota Padang Panjang, dan  Kab. Tanah Datar
5.Kahayan343Kaliimantan TengahKabupaten Pulang Pisau,  Gunung Mas dan Kota Palangka Raya
6.Kapuas998Kalimantan BaratKabupaten Bengkayang , Kapuas Hulu , Kayong Utara , Kubu Raya ,  Landak , Melawi , Pontianak , Sanggau , Sekadau , Sintang , Kota Pontianak
7.Mahakam334Kalimantan TimurKabupaten Kutai Barat , Kutai Kartanegara , Kutai Timur , Malinau , Paser , Penajam Paser Utara , Kota Balikpapan dan Kota Samarinda
8.Memberamo684PapuaKabupaten  Jayapura, Kabupaten Keerom, Kabupaten Sarmi, Kabupaten Waropen, Kabupaten Puncak Jaya, Kabupaten Jayawijaya, Kabupaten Tolikara, Kabupaten Yahukimo, dan Kabupaten Pegunungan Bintang.
9.Musi507Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatankabupaten Kepahiang , Rejang Lebong , Batanghari , Kabupaten Muaro Jambi , Banyuasin , Lahat , Muara Enim , Musi Banyuasin , Musi Rawas , Ogan Ilir , Kabupaten Ogan Komering Ilir , Ogan Komering Ulu , Ogan Komering Ulu Selatan , Ogan Komering Ulu Timur , Kota Palembang, Kota Lubuklinggau , Kota Prabumulih dan Kota Pagar Alam

c. Air Danau
Danau merupakan wilayah cekungan di daratan yang terisi oleh air. Sumber air yang mengisi danau dari air hujan, sungai atau rembesan dari air tanah di sekitar danau. Danau dapat dibedakan menjadi danau alam dan danau buatan. Danau alam terbentuk karena proses alam, misalnya aktivitas vulkanik, tektonik maupun aktivitas es pada Zaman Es. Sementara, danau buatan atau bendungan merupakan danau yang sengaja dibuat dengan cara membendung air sungai. 

Berdasarkan proses pembentukannya, danau dibedakan menjadi (1) danau vulkanik, (2) danau tektonik, (3) danau vulcano-tectonic, (4) danau pelarutan, (5) danau ladam, dan (6) bendungan.
  • Danau vulkanik, yaitu danau yang terbentuk pada lubang kepundan atau kaldera gunung berapi. Air hujan mengisi lubang kepundan atau kaldera sehingga terbentuklah danau. Contoh danau jenis ini ialah Danau Kelimutu (Flores), Segara Anak (Rinjani), Kawah Ijen, Batur, Bratan, Kawah Kelud, DanauSarangan, dan Danau Kerinci.
  • Danau tektonik, yaitu danau yang terbentuk karena adanya gerakan tektonik atau gerakan lempeng bumi sehingga terbentuk cekungan-cekungan akibat patahan dan lipatan. Contohnya: Danau Tempe, Danau Tondano, Danau Towuti, Danau Poso di Sulawesi, Danau Maninjau, Danau Takengon, dan Danau Singkarak di Sumatra.
  • Danau vulcano-tectonic, yaitu danau yang terbentuk karena gabungan proses vulkanik dan tektonik. Contohnya Danau Toba di Sumatra.
  • Danau pelarutan (solusional), yaitu danau yang terbentuk karena proses pelarutan pada bentuk lahan negatif atau berada di bawah rata-rata permukaan setempat. Bentuk lahan yang negatif pada daerah karst (pegunungan kapur) antara lain doline. Doline adalah ledokan atau lubang yang berbentuk corong pada batu gamping atau batu kapur dengan diameter dari beberapa meter saja sampai 1 km dengan kedalaman dari beberapa meter sampai ratusan meter.
  • Danau ladam atau tapal kuda (oxbow lake) terbentuk akibat proses pemotongan saluran sungai yang berkelok - kelok (meander) secara alami dan ditinggalkan oleh alirannya. Sungai tersebut terputus dari sungai induknya dan sumber air yang diperoleh hanya dari air hujan.
  • Bendungan atau waduk, yaitu danau yang sengaja dibuat manusia dengan cara membendung aliran sungai. Waduk dibuat dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan irigasi dan pembangkit tenaga listrik. Contohnya Waduk Jatiluhur, Cirata, Saguling, Karangkates, dan Gajahmungkur
Di samping danau-danau tersebut, terdapat juga danau yang terbentuk dari bekas galian pertambangan. Bekas galian tersebut, kemudian terisi air dan menjadi danau. Danau juga ada yang terbentuk akibat cairnya es seperti yang terjadi di pegunungan yang ada di Papua.

Sumber daya air di Indonesia begitu berlimpah, namun sumber daya tersebut banyak yang telah mengalami kerusakan. Jika kerusakan tersebut terus terjadi, berarti kita belum mensyukuri pemberian Tuhan berupa sumber daya air yang berlimpah. Beberapa kegiatan manusia yang dapat mengganggu sumber daya air antara lain sebagai berikut.
✓ Membuang sampah ke sungai dan atau danau
✓ Membiarkan teman kamu membuang sampah secara sembarangan
✓ Mengambil ikan di sungai atau danau dengan racun, aliran listrik, peledak
✓ Menggunakan air secara boros
✓ Membiarkan keran air di toilet atau kamar mandi terbuka padahal bak sudah penuh