Selasa, 28 April 2020

Pengolahan Sampah

Sampah merupakan bahan sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses, sampah tersebut banyak dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Sampah merupakan material sisa baik dari hewan, manusia, maupun tumbuhan yang tidak terpakai lagi dan dilepaskan ke alam dalam bentuk padatan, cair ataupun gas. Untuk menangani permasalahan sampah, biasanya sampah dipilah-pilah sesuai jenisnya. Masing-masing jenis sampah akan mendapat perlakuan yang berbeda dalam pengolahannya. Untuk sampah anorganik dapat dibuat kompos, sampah anorganik dapat didaur ulang atau dijadikan bahan kerajinan tangan

Sampah yang ada di sekitar kita harus dapat dikelola agar tidak menyebabkan pencemaran lingkungan. Sampah, apabila terlalu banyak akan menimbulkan berbagai masalah lingkungan. Untuk mengatasinya, diperlukan teknik 4R (Reduce, Reuce, Recycle, Replace) untuk mengurangi sampah. Selain itu, kepedulian kita terhadap lingkungan turut memegang peranan penting dalam upaya pelestarian lingkungan. Berdasarkan sifatnya sampah dikelompokkan ke dalam dua kelompok yaitu sampah organik dan sampah anorganik.

1. Sampah Organik (Sampah Basah)
Sampah organik yaitu sampah yang berasal dari sisa-sisa makhluk hidup (material biologis) yang dapat membusuk dengan mudah, misalnya: sisa makanan, dedaunan kering, buah dan sayuran.

2. Sampah Anorganik (Sampah Kering/Non-organik)
Sampah jenis ini berasal dari bahan baku non biologis dan sulit terurai, sehingga seringkali menumpuk di lingkungan. Sampah anorganik atau disebut juga sampah kering sulit diuraikan secara alamiah, sehingga diperlukan penanganan lebih lanjut. Yang tergolong ke dalam sampah anorganik yaitu: plastik dalam bentuk botol, kantong, dan sebagainya, kaleng, kertas, kaca, styrofoam, dan lain-lain.

A. Pengelolaan sampah
Pengelolaan sampah adalah pengumpulan, pengangkutan, pemrosesan , pendaurulangan, atau pembuangan dari sampah. Cara pengelolaan sampah berbeda-beda tergantung banyak hal, di antaranya tipe zat sampah, tanah yang digunakan untuk mengolah dan ketersediaan area. Berikut ini beberapa cara pengelolaan sampah yang banyak dilakukan masyarakat.

Membuat Kompos dari Sampah Organik
Kompos adalah pupuk organik yang merupakan hasil penguraian bahan organik yang dihasilkan dari tanaman, hewan, sampah, yang dilakukan oleh mikroorganisme aktif, seperti bakteri dan jamur. Tidak semua sampah rumah tangga bisa dibuat kompos. Hanya Sampah yang berasal dari dapur seperti kulit buah, sisa sayur, sisa buah, sisa makanan dan sampah kebun seperti dedaunan, dan rumput, yang dapat dijadikan kompos.

Tahap awal pembuatant kompos adalah menyediakan wadah untuk pengomposan. Tempat pengomposan dapat bermacam-macam, seperti lubang dalam tanah, bak, drum, baskom, dan sebagainya. Dengan syarat, wadah tersebut tidak terkena hujan secara langsung. Jika wadah yang dipergunakan berupa drum atau baskom plastik, lubangilah pada bagian dasar sebanyak lima lubang dan diletakkan di atas susunan batu bata.

Pembuatan kompos berlangsung selama 3 minggu atau lebih. Lama proses pengomposan tergantung pada suhu, kelembaban, derajat keasaman, dan bahan yang digunakan. Bila suhu, kelembaban, derajat keasaman, dan bahan yang digunakan baik maka proses pengomposan akan berjalan cepat dan juga sebaliknya. Kompos yang telah jadi biasanya dikemas menggunakan kemasan dan siap dipasarkan..

 Sampah merupakan bahan sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses Pengolahan Sampah
Kerajinan dari Bahan Bekas
Selain dibuat kompos (sampah organik), sampah anorganik dapat juga dibuat barang-barang kerajinan. Memanfaatkan barang-barang bekas atau membuat keterampilan dari barang bekas menjadi sesuatu yang bernilai tentu sangat menguntungkan. Sebab disamping dapat mendatangkan uang, juga dapat menjaga lingkungan dari pencemaran yang berdampak buruk bagi kehidupan. Seperti banjir, bila semua sampah dimanfaatkan, tidak dibuang sembarang. Tentu banjir akan tidak akan melanda daerah yang kita huni.

Menyulap sampah atau barang-barang bekas menjadi sesuatu yang bernilai juga dapat dijadikan bisnis yang amat sangat menguntungkan. Misalnya saja kerajinan tangan dari botol bekas, tas dari koran, tabloid atau kertas bekas, dan masih banyak yang lainnya.

B. Manfaat Pengolahan Sampah
Kompos ternyata memiliki beberapa kegunaan, baik dari segi lingkungan maupun dari segi ekonomi. Manfaat kompos dari segi ingkungan antara lain : mengurangi polusi udara akibat pembakaran limbah atau sampah, mengurangi kebutuhan lahan untuk penimbunan sampah, dan manfaat bagi tanah dan tanaman.

Selain bagi lingkungan kompos juga bermanfaat bagi peningkatan kesuburan tanah, memperbaiki struktur dan karakteristik tanah, meningkatkan kapasitas serap air tanah, meningkatkan aktivitas mikroba tanah, meningkatkan kualitas hasil panen (rasa, nilai gizi, dan jumlah panen), dan meningkatkan ketersediaan hara di dalam tanah.

Manfaat dari segi ekonomi kompos antara lain : menghemat biaya untuk transportasi dan penimbunan limbah, mengurangi volume/ukuran limbah, dan memiliki nilai jual yang lebih tinggi dari pada bahan asalnya.