Rabu, 29 April 2020

Penemuan dari Prof. Thomas Hunt Morgan (1907)

Penemuan dari Prof. Thomas Hunt Morgan (1907)
Pada tahun 1900 ada tiga orang ahli biologi yang secara hampir bersamaan waktu, diam-diam secara terpisah mempelajari paper Mendel dan berusaha menguji kebenarannya. Mereka ingin mengetahui, apakah penemuan Mendel bisa diterapkan pada makhluk hidup lainnya, termasuk manusia. Dalam banyak hal ternyata Hukum Mendel berlaku, namun dalam hal-hal tertentu lainnya tidak bisa diperoleh kesimpulan bahkan dijumpai adanya kontradiksi penemuan.
 ada tiga orang ahli biologi yang secara hampir bersamaan waktu Penemuan dari Prof. Thomas Hunt Morgan (1907)
Prof. Thomas Hunt Morgan
Dengan adanya perkembangan terakhir di atas, seorang tokoh yakni Prof. Thomas Hunt Morgan dari Universitas Colombia tertarik kepada masalah di atas. Pada tahun 1970, ia mengadakan eksperimen terhadap beratus-ratus ekor lalat “Drosophila” yang dipeliharanya. Pada umur 12 hari, lalat-lalat siap bertelur. Dua belas hari kemudian masing-masing lalat betina menghasilkan tiga ratus anak keturunan. Dari permulaan, seekor lalat dapa tempo 2 tahun telah menurunkan 60 generasi lalat. Berdasarkan pengamatan Prof. Thomas Hunt Morgan terhadap pertumbuhan lalatnya diperoleh kesan bahwa hukum Mendel memang berlaku dalam kasus pertumbuhan lalat itu, akan tetapi mekanisme hereditas yang tidaklah sesederhana apa yang telah dikemukakan oleh Mendel. Prof. Thomas Hunt Morgan mengamati adanya berbagai bentuk  kegiatan “gene” (materiil yang sejenis dengan apa yang disebut oleh Mendel “elements”). Banyak ragam kegiatan “gene” yang sangat ruwet, dan di samping itu ada banyak  faktor lingkungan yang mempengaruhi “genes” itu.

Lebih lanjut, Morgan ingin mencari penjelasan tentang hal di atas. Dengan dibantu oleh para mahasiswa asistennya yakni Muller, Bridges, Sturtevant, dll, Morgan mengidentifikasi beratus-ratus gene khusus pada lalat serta menggambar diagram yang menunjukkan posisi kromosom-kromosom di mana “gene” lalat itu berada. Setelah itu Prof. Muller dengan menggunakan sinar X mengamati adanya banyak perubahan “genes” pada lalat itu. Perubahan-perubahan “genes” itulah yang  menentukan sifat-sifat hereditas pada keturunan makhluk hidup.

Dengan sumbangan-sumbangannya yang besar itu, maka baik Prof. Thomas Hunt Morgan maupun Prof Muller memperoleh hadiah-hadiah Nobel. Dengan keberhasilan mereka ini, maka kemudian banyak sarjana yang melakukan penelitian lebih lanjut terhadap makhluk-makhluk lain seperti hewan gegat oleh Goldschmidt, kelinci oleh Castle, babi Guinea oleh Wright, anjing oleh Stockard, tikus oleh Little, dan kemudian manusia oleh Davenport, Haldane, Penrose, Snyder, dll.

Demikianlah ulasan mengenai Penemuan dari Prof. Thomas Hunt Morgan, yang pada kesempatan ini dapat dibahas dengan lancar. Semoga ulasan di atas bermanfaat bagi para pengunjung dan pembaca. Untuk kurang lebihnya mohon maaf dan sampai jumpa!

*Rajinlah belajar demi Bangsa dan Negara, serta jagalah kesehatanmu!
*Semoga anda sukses!
*Terima kasih atas kunjungan anda!
*Berkunjunglah selalu!